Powered By Blogger

Laman

Senin, 20 Agustus 2012

Rumah Bambu modern

Rumah bambu hunian sementara yang dinilai mampu menahan banjir lahar dingin dari Gunung Merapi, rancangan Dr. Ir. Eugenius Pradipto, Dosen Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik UGM berhasil meraih penghargaan Karya Kontruksi Indonesia (KKI) 2011 terbaik dari Kementerian Pekerjaan Umum. Ia mengatakan keunggulan karya konstruksi miliknya mengusung konsep pembangunan bekelanjutan dengan pemilihan bambu sebagai material bangunan. “Bukan hanya ramah lingkungan, material bambu yang didesain dengan konstruksi yang baik akan mampu bertahan lebih dari lima tahun tanpa harus diawetkan,"kata Pradipto di Magelang, Selasa. Meskipun dibuat sederhana, hunian sementara (huntara) ini sengaja dibuat untuk memberi kenyamana bagi penghuninya, dengan harapan penghuni yang merupakan korban banjir lahar dingin tidak akan menjadi korban untuk kedua kalinya. Rumah bambu hasil konstruksinya terbilang unik. Bangunan yang dibuat panggung ini didirikan di atas areal persawahan yang masih produktif. Untuk menjaga kelembaban atau basah akibat terkena air, Pradipto membuat pondasi bangunan dari umpak berpori untuk menjaga material bambu tetap kering dan cepat kering apabila terkena air. ”Umpak digunakan jenis umpak berpori dari buis beton yang diiisi dengan kerikil tanpa semen sehingga air cepat meresap dengan mudah dan cepat kering,” katanya. Untuk menjaga struktur bambu bisa bertumpu di atasnya, umpak juga bisa meminimalkan dampak kerusakan lahan sawah yang produktif. “Jika dibongkar, sisa material bangunannya termasuk umpak mudah dibersihkan dari lahan,” ujarnya. oleh karena itu kenapa sekarang banyak memimpikan mempunyai rumah bambu, karena memang rumah bambu dari zaman nenek moyang kita sudah diperkenalkan dan tetapi zaman sekarang rumah bambu sudah didesain modern, seperti hasil karya rumah bambu dr kharisma bambu

Senin, 16 Januari 2012

daya tarik rumah bambu


Di siang hari, pori-pori alami bambu mampu melepaskan udara dingin yang disimpannya pada malam hari. Hasilnya, siang hari di dalam rumah tetap terasa sejuk.Sebaliknya di malam hari, pori-pori mampu melepaskan panas yang ditabungnya pada siang hari. Alhasil, Anda akan menghabiskan malam di dalam rumah terasa lebih hangat.

Selain bernilai artistik, alasan penggunaan rumah bambu sebagai material bangunan memang atas dua hal tersebut. Bambu mampu meredam panasnya matahari siang, sebaliknya menghangatkan rumah di dinginnya malam. Tidak heran, dengan cungkupan udara dingin yang menyelimuti kawasan ciapus bogor, Jawa Barat, banyak bangunan vila memakai bambu sebagai material bangunan bahkan design interiornya. Meski tidak seratus persen mendominasi semua sudut bangunan, beberapa restoran tradisional sunda pun banyak menggunakan konsep bambu sebagai daya tariknya.

Penggunaan bambu pada konsep rumah tradisional bisa merambah di semua lini, mulai struktur, dinding, plafon, lantai, hingga perabot. Ciri khas konsep tradisional ini menggunakan atap bambu dan berbentuk rumah panggung.Untuk dinding, konsep bangunan ini menggunakan anyaman bambu yang dibuat hingga beberapa lapis. Hal itu akan membuat dinding cukup rapat untuk ditembus debu dan udara.Pada setiap sambungan pondasi, para perajin bambu biasanya menggunakan ijuk sebagai pengikat paling tepat. Namun untuk sambungan pada bilah-bilah bambu yang tidak berfungsi sebagai struktur, jodoh bambu bukanlah ijuk, melainkan rotan karena tampilannya yang lebih artistik.

Isi bangunan juga kerap didominasi oleh bambu. Kursi atau sofa di ruang keluarga misalnya, bisa diambil dari susunan bambu dengan berdiameter agak besar.

Lain halnya dengan rumah bambu semi permanen. Tembok bagian bawahnya bisa memakai batu bata, batako, atau batu kali dengan tinggi mencapai satu meter. Banyak restoran sunda di Jakarta dan beberapa kota di Jawa Barat juga memakai konsep ini sebagai daya tarik bangunannya. Anggaran dibutuhkan untuk membangun rumah bambu ini bisa mencapai 1 juta s/d 2 juta rupiah per meter persegi tergantung bahan yang akan dipakai.